Troubleshooting Technique


[menuju akhir]

 1. Tujuan [kembali]

  • agar paham teknik troubleshooting
  • agar teknik troubleshooting dapat diterapkan
  • agar dapat menemukan dan menyelesaikan masalah bersifat kompleks

2. Alat Dan Bahan [kembali]

Komponen elektronika yang bersifat menghambat arus listrik dan juga merupakan komponen pasif karena komponen ini tidak membutuhkan arus listrik agar berfungsi.

Gambar Resistor di Proteus

Gambar Resistor

-Transistor

transistor npn merupakan komponen elektronika yang terdiri dari dua semikonduktor tipe-n yang mengapit semikonduktor tipe-p.

Gambar Transistor di Proteus

Gambar Transistor 

-Ground

Ground adalah alat yang berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang disebabkan baik oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang tidak standar.

Gambar Ground di Proteus

-Voltmeter

Voltmeter adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensialtegangan antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika.
Gambar Voltmeter

Gambar Voltmeter di Proteus

3. Dasar Teori [kembali]

Seni dari troubleshooting merupakan topik yang luas yang penuh dengan jangkauan kemungkinan dan teknik yang tidak bisa dicakup dengan hanya beberapa seksi buku.bagaimanapun praktikan harusnya sudah tau dengan manuver dasar dan sebagainya

Cukup jelas,langkah pertama dalam melakukan troubleshoot jaringan adalah sepenuhnya sadar dengan kebiasaan jaringan itu sendiri dan memiliki beberapa ide dalam memperkirakan besaran tegangan dan arus.Untuk resistansi dalam daerah aktif,tingkat dc terukur yang paling penting adalah tegangan basis ke emitor.

Untuk transistor hidup,teganga Vbe berada pada kisaran 0,7 V

Koneksi yang benar dalam mengukur Vbe ada pada gambar dibawah
Level tegangan sama pentingnya dengan tegangan kolektor-ke-emitor. Ingat dari karakteristik umum BJT yang tingkat V CE di sekitar 0,3 V disarankan perangkat yang jenuh.

Untuk penguat transistor tipikal dalam keadaan aktif, Vce biasanya sekitar 25% - 75% dari Vcc.

Untuk Vcc= 20 V, pembacaan dari Vce dari 1V - 2V atau dari 18V - 20V yang dapat diukur pada gambar dibawah yang tentu adalah hasil yang tidak biasa dan kecuali emang perangkat nya emang di design untuk hasil seperti ini.
ujung hitam voltmeter dihubungkan ke titik temu suplai dan ujung merah ke terminal bawah resistor. Tidak adanya kolektor
arus dan konsekuensi penurunan tegangan nol pada RC akan menghasilkan pembacaan 20 V. Jika meter dihubungkan antara terminal kolektor dan ground BJT, pembacaan akan menjadi 0 V karena V CC diblokir dari perangkat aktif oleh rangkaian terbuka. Salah satu yang paling kesalahan umum di laboratorium adalah penggunaan nilai resistansi yang salah untuk desain tertentu.





Arus basis 28, mA pasti  menempatkan desain di zona jenuh dan dapat merusak perangkat. Karena nilai aktual resistor sering berbeda dari nilai berkode warna nominalnya  (ingat tingkat toleransi umum  elemen resistif), sekarang saatnya menggunakan untuk mengukur resistor sebelum menghubungkannya ke  jaringan. hasilnya adalah pengukuran lebih dekat  ke tingkat teoretis dan beberapa keyakinan bahwa nilai resistansi yang benar sedang digunakan.

Terkadang ada rasa kecewa. Anda memeriksa perangkat dengan Curve Tracer atau penguji BJT lainnya dan terlihat baik-baik saja. Semua level resistensi tampaknya benar, koneksi tampak solid dan tegangan suplai yang benar terhubung - apa selanjutnya? Debugging sekarang harus mencoba kompleksitas yang lebih tinggi. Mungkinkah kabel internalnya rusak? Seberapa sering menyentuh kabel pada titik yang tepat menciptakan situasi peralihan antar koneksi? Mungkin diberi daya dan disetel ke tegangan yang benar, tetapi kenop batas arus pada dibiarkan di posisi nol, mencegah level arus yang benar yang diperlukan oleh desain jaringan.  Jelas, semakin maju sistemnya, semakin luas kemungkinannya. Bagaimanapun, salah satu metode yang paling efektif untuk memeriksa operasi jaringan adalah dengan memeriksa berbagai level voltase relatif terhadap arde dengan menghubungkan kabel voltmeter hitam (negatif) ke arde dan "menyentuh" ​​yang relevan. konektor dengan kabel merah (positif). Dalam gambar .95 , jika kabel merah dihubungkan langsung ke V CC seharusnya terbaca  V CC volt karena jaringan memiliki satu pangkalan bersama untuk suplai dan parameter jaringan. Pada VC, pembacaan harus lebih kecil, sebagaimana ditentukan oleh penurunan RC , dan VE harus lebih kecil dari VC, sebagaimana ditentukan oleh tegangan kolektor-emitor V CE . Jika salah satu dari poin ini tidak terdaftar, yang tampaknya masuk akal, itu saja sudah cukup untuk mengidentifikasi koneksi atau elemen yang salah. Jika V RC dan V RE adalah nilai yang dapat diterima, tetapi V CE adalah 0 V, ada kemungkinan bahwa BJT rusak dan menunjukkan ekuivalen hubung singkat antara kolektor dan terminal emitor. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, jika V CE mencatat tingkat kira-kira 0,3 V, ditentukan oleh  VCE = VC – VE (perbedaan tingkat yang diukur di atas), jaringan mungkin atau mungkin tidak jenuh oleh perangkat  menjadi cacat.

4. Percoban [kembali]






5. Video [kembali]

6. Example [kembali]

Berdasarkan hasil dari gambar 4.96, tentukan apakah jaringan bekerja dengan benar atau tidak, jika tidak jelaskan sebabnya.

Solusi:
20 V pada kolektor menunjukkan bahwa Ic = 0 mA, berdasarkan pada open sirkuit atau transistor yang tidak bekerja. Nilai Vrb = 19,85 V juga menunjukkan bahwa transistor dalam keadaan mati karna perbedaan dari Vcc - Vrb = 0,15 V kurang dari yang dibutuhkan untuk menghidupkan transistor dan memberikan beberapa tegangan untuk Ve.

Yang kecocokkan tersebut didapatkan dari:


Jika jaringannya bekerja dengan benar, arus utamanya seharusnya:


Example 4.34

Berdasarkan hasil yang timbul pada gambar 4.97, tentukan apakah transistor nya hidup dan apakah jaringan berkerja dengan benar.

Solusi:

Berdasarkan nilai resistor R1 dan R2 dan besarnya Vcc, tegangan Vb = 4 V terlihat benar benar saja. yang 3.3 V pada nilai emitter dalam 0,7 V drop melalui base to emitter persimpangan dari transistor, memicu  transistornya hidup. Bagaimanapun 20 V pada kolektor memnunjukkan bahwa Ic = 0 mA, Meskipun koneksi ke suplai harus "padat" atau 20 V tidak akan muncul pada kolektor dari perangkat. 2 kemungkinan nyata.

Problem

60.pengukuran pada gambar dibawah membuktikan bahwa jaringannya tidak bekerja dengan benar.List sebanyak banyaknya yang bisa ditemukan dari pengukuran tersebut.
Solusi:
(a) 1.open sirkuit di sirkuit utama
     2.koneksi jelek pada terminal pemancar
     3.transistor yang sudah rusak

(b) 1.korslet pada simpang base-emitter
      2.terbuka pada kolektor terminal

(c)  1.open sirkuit di sirkuit utama
      2.transistor terbuka

61.pengukuran pada gambar dibawah membuktikan bahwa jaringannya tidak bekerja dengan benar. spesifiklah kenapa nilai yang didapatkan menunjukkan masalah dengan jaringan yang bekerja denga yang diharapkan.dalam kata lain,nilai mencerminkan masalah yang sangat spesifik pada setiap kasus.
      

Solusi:
(a) tegangan awal 9.4 V menunjukkan bahwa 18 kohm ,tidak melakukan kontak dengan terminal awal dari transistor.
 
jika bekerja dengan benar:

(b) karna VE>VB,jadi seharusnya transistornya akan "off"
dengan:
4V pada emitter adalah tegangan yang akan ada jika transistor korslet dr kolektor ke emitter

63.apa yang terjadi pada tegangan Vc jika transistornya diganti dengan yang memiliki nilai yang lebih besar B(beta)?
Solusi:

7. Link Download [kembali]

Rangkaian 1[download]
Rangkaian 2[download]
Rangkaian 3[download]

[menuju awal]